Minggu, 13 Maret 2011
Sejarah dan asal drum
Dari menggelikan array hampir instrumen perkusi yang sedang digunakan oleh musisi, dasar drum tetap salah satu yang paling terkenal dan mudah dikenali. Invented in the 19th century after the creation of the bass pedal, drum sets have grown to become the staple of nearly all modern popular music. Diciptakan pada abad ke-19 setelah penciptaan bass pedal, drum set telah tumbuh menjadi pokok dari hampir semua musik populer modern. History & Origins Sejarah & Asal
The various pieces of the drum set have origins spanning thousands of years: from the Ancient Romans' adoption of African drums around 200 BC to the circulation of the Turk-made bass drum throughout Europe in the 1500's. The berbagai potongan drum set memiliki asal-usul rentang ribuan tahun: dari Ancient 'Roma adopsi drum Afrika sekitar 200 SM hingga sirkulasi dari buatan bass drum Turki di seluruh Eropa pada 1500-an. So where did so many wildly varying cultures come together to form one unified set, you ask? Jadi di mana berbagai banyak budaya liar jadi datang bersama untuk membentuk satu set bersatu, Anda bertanya? Well, the answer lies in American history. Nah, jawabannya terletak dalam sejarah Amerika. As the use of Africans for slave labor became more common in the 1800's, the slaves began creating their own variations of their culture's instruments. Sebagai penggunaan tenaga kerja budak Afrika untuk menjadi lebih umum pada 1800-an, para budak mulai menciptakan variasi mereka sendiri's budaya instrumen mereka. Slaves were not generally allowed to play music, but hand-crafted drum sets were often ignored, and by the time more of America recognized the drum set's existence, no one even knew it had been originally created by African-American slaves. Budak umumnya tidak diizinkan untuk memutar musik, tetapi tangan-kerajinan drum set sering diabaikan, dan pada saat lebih dari Amerika mengakui keberadaan drum itu ditetapkan, tak seorang pun tahu itu telah awalnya diciptakan oleh budak Afrika-Amerika.
As America entered the 20th century, drum sets and African rhythms began to break into the mainstream. Saat Amerika memasuki abad ke-20, drum set dan irama Afrika mulai masuk ke arus utama. As more beats relied on the use of cymbals, the size of the cymbals gradually increased; the initially-used Chinese tom-toms were replaced with their African variants; and the size of the hi-hat was increased to make playing with sticks easier. Sebagai beats lebih didasarkan pada penggunaan simbal, ukuran simbal secara bertahap meningkat, yang digunakan Cina awalnya tom-tom diganti dengan varian Afrika mereka, dan ukuran hi-hat meningkat untuk membuat lebih mudah bermain dengan tongkat. Thus, the modern drum set as we know it today began to take its shape. Dengan demikian, drum modern seperti yang kita kenal sekarang mulai mengambil bentuknya.
The "Standard" Drum Set The "Standar" Drum Set
As widely varied as the people who play them, two drum sets are rarely ever alike. Seperti yang bervariasi secara luas sebagai orang-orang yang bermain mereka, dua drum set jarang pernah sama. Generally speaking, however, a set usually consists of a bass drum, snare drum, tom-toms, hi-hat cymbals, ride cymbals, and crash cymbals. Secara umum, bagaimanapun, menetapkan biasanya terdiri dari bass drum, snare drum, tom-tom, cymbal hi-hat, simbal naik, dan simbal crash. Typically, there are three tom-toms (two rack toms, one floor tom), and one of each of the other types of drums, but that formula is frequently changed to modify the sounds one can produce. Biasanya, ada tiga tom-tom (tom rak dua, satu floor tom), dan salah satu dari masing-masing jenis drum, tetapi formula yang sering diubah untuk memodifikasi suara seseorang dapat menghasilkan. Rock drummers, for example, often use lots of cymbals and tom-toms to flesh out fills and create more variation. drumer Rock, misalnya, sering menggunakan banyak simbal dan tom-tom untuk menyempurnakan mengisi dan menciptakan lebih banyak variasi. Many drummers use an additional mid-level tom-tom, and some even use two bass pedals simultaneously to create an extremely heavy, frenetic pace. Banyak drumer menggunakan tingkat menengah tambahan tom-tom, dan beberapa bahkan menggunakan dua pedal bass secara bersamaan untuk membuat, ingar-bingar kecepatan yang sangat berat.
The various pieces of the drum set have origins spanning thousands of years: from the Ancient Romans' adoption of African drums around 200 BC to the circulation of the Turk-made bass drum throughout Europe in the 1500's. The berbagai potongan drum set memiliki asal-usul rentang ribuan tahun: dari Ancient 'Roma adopsi drum Afrika sekitar 200 SM hingga sirkulasi dari buatan bass drum Turki di seluruh Eropa pada 1500-an. So where did so many wildly varying cultures come together to form one unified set, you ask? Jadi di mana berbagai banyak budaya liar jadi datang bersama untuk membentuk satu set bersatu, Anda bertanya? Well, the answer lies in American history. Nah, jawabannya terletak dalam sejarah Amerika. As the use of Africans for slave labor became more common in the 1800's, the slaves began creating their own variations of their culture's instruments. Sebagai penggunaan tenaga kerja budak Afrika untuk menjadi lebih umum pada 1800-an, para budak mulai menciptakan variasi mereka sendiri's budaya instrumen mereka. Slaves were not generally allowed to play music, but hand-crafted drum sets were often ignored, and by the time more of America recognized the drum set's existence, no one even knew it had been originally created by African-American slaves. Budak umumnya tidak diizinkan untuk memutar musik, tetapi tangan-kerajinan drum set sering diabaikan, dan pada saat lebih dari Amerika mengakui keberadaan drum itu ditetapkan, tak seorang pun tahu itu telah awalnya diciptakan oleh budak Afrika-Amerika.
As America entered the 20th century, drum sets and African rhythms began to break into the mainstream. Saat Amerika memasuki abad ke-20, drum set dan irama Afrika mulai masuk ke arus utama. As more beats relied on the use of cymbals, the size of the cymbals gradually increased; the initially-used Chinese tom-toms were replaced with their African variants; and the size of the hi-hat was increased to make playing with sticks easier. Sebagai beats lebih didasarkan pada penggunaan simbal, ukuran simbal secara bertahap meningkat, yang digunakan Cina awalnya tom-tom diganti dengan varian Afrika mereka, dan ukuran hi-hat meningkat untuk membuat lebih mudah bermain dengan tongkat. Thus, the modern drum set as we know it today began to take its shape. Dengan demikian, drum modern seperti yang kita kenal sekarang mulai mengambil bentuknya.
The "Standard" Drum Set The "Standar" Drum Set
As widely varied as the people who play them, two drum sets are rarely ever alike. Seperti yang bervariasi secara luas sebagai orang-orang yang bermain mereka, dua drum set jarang pernah sama. Generally speaking, however, a set usually consists of a bass drum, snare drum, tom-toms, hi-hat cymbals, ride cymbals, and crash cymbals. Secara umum, bagaimanapun, menetapkan biasanya terdiri dari bass drum, snare drum, tom-tom, cymbal hi-hat, simbal naik, dan simbal crash. Typically, there are three tom-toms (two rack toms, one floor tom), and one of each of the other types of drums, but that formula is frequently changed to modify the sounds one can produce. Biasanya, ada tiga tom-tom (tom rak dua, satu floor tom), dan salah satu dari masing-masing jenis drum, tetapi formula yang sering diubah untuk memodifikasi suara seseorang dapat menghasilkan. Rock drummers, for example, often use lots of cymbals and tom-toms to flesh out fills and create more variation. drumer Rock, misalnya, sering menggunakan banyak simbal dan tom-tom untuk menyempurnakan mengisi dan menciptakan lebih banyak variasi. Many drummers use an additional mid-level tom-tom, and some even use two bass pedals simultaneously to create an extremely heavy, frenetic pace. Banyak drumer menggunakan tingkat menengah tambahan tom-tom, dan beberapa bahkan menggunakan dua pedal bass secara bersamaan untuk membuat, ingar-bingar kecepatan yang sangat berat.
Kamis, 16 Desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)
